Febrianto, Gen Z asal Banyuwangi, sukses raup omset miliaran dari bisnis fashion. Simak rahasia mulai dari dropship Shopee, live streaming 12 jam, hingga ekspor ke Singapura! Cocok untuk inspirasi usaha Gen Z 2025.
### **Modal Rp5 Juta Jadi Miliaran: Bocoran Strategi Febrianto, Anak 19 Tahun yang Gila Kerja!**
“Saya memulai usaha OOTD Supply ini pada tahun 2017, saat itu usia saya baru 19 tahun. Alasan saya memulai usaha di usia muda adalah karena saya merasa keren memiliki usaha sendiri daripada harus bekerja untuk orang lain. Terlebih lagi, usaha ini sesuai dengan bidang yang saya minati. Saya suka fotografi dan desain, jadi saya mengembangkan usaha ini secara online. Produk yang saya hasilkan pun merupakan sesuatu yang benar-benar saya sukai. Saya merasa memiliki passion di bidang ini.”
---------------------------------------------
“ Latar belakang keluarga saya
sederhana. Ibu saya adalah seorang petani, sedangkan ayah saya bekerja sebagai
sopir truk. Setelah lulus sekolah, saya sempat bekerja sebagai kenek truk,
mengikuti perjalanan antar provinsi hingga ke Nusa Tenggara Timur. Saat itu,
saya baru lulus sekolah, jadi apa pun pekerjaan yang bisa dilakukan, saya ambil
selama ada kegiatan yang bermanfaat. “
---------------------------------------
Febrianto Eka Wijaya, pemuda asal Banyuwangi,
membuktikan bahwa **usia 19 tahun bukan halangan untuk jadi miliarder**. Di
tahun 2017, dengan modal Rp5 juta, ia memulai bisnis fashion *OTD Suppl* yang
kini meraup omset **miliaran rupiah per bulan**. Awalnya, Febrianto hanya
dropshipper di Shopee. Namun, ia tak mau berhenti di zona nyaman. Dari hasil
dropship, ia mengumpulkan modal untuk memproduksi baju sendiri.
> *"Saya
enggak punya latar belakang keluarga pebisnis. Ayah sopir truk, ibu petani.
Tapi saya yakin, passion di desain dan fotografi bisa jadi senjata
utama!"*
“ Saya juga pernah mencoba usaha kecil-kecilan, seperti berjualan roti bakar di
pinggir jalan selama enam bulan. Namun, saya melihat prospeknya kurang
menjanjikan dan tidak berkembang. Selain itu, saya juga pernah bekerja di salah
satu perusahaan telekomunikasi sebelum akhirnya benar-benar fokus membangun
usaha ini.”
Di era digital yang serba cepat
ini, semangat kewirausahaan di kalangan generasi Z semakin membara. Mereka
tidak lagi hanya ingin menjadi penonton, tetapi juga pelaku utama dalam dunia
bisnis. Salah satu contoh inspiratif adalah Febrianto Eka Wijaya, seorang
pemuda asal Banyuwangi yang sukses membangun bisnis fashion OTD Suppl dengan
omzet miliaran rupiah. Kisahnya adalah bukti bahwa usia muda bukanlah
penghalang untuk meraih kesuksesan.
------------
Mimpi
Anak Muda: Usaha Sendiri di Usia 19 Tahun
“ Saat pertama kali merintis usaha OOTD
Supply, saya tidak langsung terjun ke produksi, melainkan memulai dengan sistem
dropship. Saya mengambil barang dari supplier dan menjualnya secara online
tanpa harus memiliki modal di awal. Seiring berjalannya waktu, saya melihat
potensi usaha ini dan akhirnya memutuskan untuk berhenti bekerja di perusahaan
telekomunikasi setelah satu tahun bekerja di sana. Saya ingin fokus penuh pada
usaha ini. “
“ Modal
awal usaha saya berasal dari tabungan yang saya kumpulkan selama bekerja
sebelumnya. Saya mengumpulkan sekitar lima juta rupiah, yang kemudian saya
gunakan untuk produksi baju pertama saya. Awalnya, saya masih awam dalam hal
produksi baju, sehingga saya mencari informasi di internet dan mencari partner
konveksi yang bisa mengerjakan desain sesuai keinginan saya. Saya sendiri yang
membuat desainnya, lalu konveksi yang memproduksi.”
Febrianto
memulai perjalanan bisnisnya pada tahun 2017, saat usianya baru 19 tahun. Ia
merasa sebagai anak muda, memiliki usaha sendiri adalah sesuatu yang keren dan
membanggakan. Berbeda dengan teman-temannya yang lain, Febrianto tidak ingin
hanya menjadi pekerja ikut orang. Ia ingin menciptakan lapangan kerja dan
memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.
Setelah lulus
sekolah, Febrianto sempat bekerja sebagai kenek truk untuk membantu
perekonomian keluarga. Namun, jiwa wirausahanya terus bergejolak. Ia melihat
peluang besar di dunia fashion dan memutuskan untuk untuk memulai bisnis di
bidang ini.
Kuncinya? **Reinvestasi profit**. Setiap pendapatan
dari penjualan, ia putar kembali untuk produksi baru. Dalam 5 tahun, bisnisnya
meroket dari 50 pcs per model menjadi **ribuan pcs terjual tiap hari!**
---
Dari Dropship ke Produksi:
Transformasi Bisnis yang Menginspirasi
“ Dengan modal lima juta
rupiah, saya memulai produksi sekitar 50 potong baju untuk satu model. Karena
saya memiliki hobi fotografi, saya juga mengambil foto produk sendiri dan
memasarkannya melalui media sosial. Kemudian, saya mulai mengembangkan penjualan
ke marketplace seperti Shopee. Saya belajar banyak dari komunitas Shopee Seller
dan komunitas e-commerce lainnya. Dari sana, saya mendapatkan wawasan tentang
cara mengoptimalkan toko online. Dengan memanfaatkan fitur dan program yang
tersedia di Shopee, usaha saya berkembang pesat hingga mengalami peningkatan
omset sebesar 50%.”
Awalnya,
Febrianto hanya menjadi dropshipper di Shopee. Ia menjual produk
fashion dari supplier lain tanpa harus memiliki stok barang sendiri. Namun,
seiring berjalannya waktu, Febrianto merasa ingin memiliki kontrol lebih besar
terhadap kualitas dan desain produknya. Ia pun memutuskan untuk membuat
produksi sendiri.
Dengan modal
awal 5 juta rupiah yang dikumpulkan dari hasil bekerja sebagai kenek truk,
Febrianto mulai memproduksi baju dengan desainnya sendiri. Ia mencari informasi
tentang konveksi di internet dan belajar secara otodidak tentang desain dan
produksi pakaian.
Rahasia
Sukses OTD Suppl: Konsisten, Adaptif, dan Melek Teknologi
OTD Suppl
berkembang pesat berkat kerja keras dan inovasi Febrianto. Ia selalu konsisten
dalam menjalankan bisnisnya dan tidak pernah menyerah meskipun menghadapi
berbagai tantangan. Selain itu, Febrianto juga sangat adaptif terhadap
perubahan tren fashion dan teknologi. Ia memanfaatkan media sosial dan marketplace
seperti Shopee untuk memasarkan produknya.
Salah satu kunci
sukses OTD Suppl adalah pemanfaatan fitur-fitur yang ada di Shopee. Febrianto
mengikuti komunitas seller Shopee dan belajar dari seller
lain tentang cara memaksimalkan toko online mereka. Ia juga berani mencoba
fitur-fitur baru seperti live streaming untuk meningkatkan penjualan.
### **Live Streaming 12 Jam Sehari: Cara Gila Gen Z
Ini Raup Omset 30 Juta/Hari di Shopee!**
Febrianto tak hanya mengandalkan upload produk. Ia
memanfaatkan fitur **Live Streaming Shopee** secara ekstrem: **12 jam nonstop
setiap hari!** Dari jam 10 pagi hingga 10 malam, timnya berinteraksi langsung
dengan pembeli, menunjukkan detail produk, hingga menjawab pertanyaan.
Hasilnya? **Penjualan meledak 50%!**
> *"Live streaming itu seperti toko fisik.
Kalau tutup, pembeli kabur. Makanya, kami tayang 12 jam biar traffic
konsisten!"*
Ia juga memaksimalkan fitur Shopee lainnya:
- **Shopee Export**: Ekspor ke Singapura, Malaysia,
dan Thailand.
- **Gratis Ongkir & Voucher**: Tingkatkan
konversi pembeli.
- **Shopee Ads**: Targetkan iklan ke Gen Z pecinta
fashion casual.
** Tip usaha 2025:**
> *"Jangan takut coba fitur baru! AI Shopee
2025 bisa prediksi tren. Manfaatkan tools itu untuk desain produk!"*
-------------
Tips Jitu Berbisnis Online:
Manfaatkan Fitur, Jangan Takut Mencoba!
Febrianto
berbagi tips jitu bagi para pengusaha online, khususnya generasi Z. Menurutnya,
jangan hanya mengandalkan produk yang bagus, tetapi juga harus memanfaatkan
fitur-fitur yang ada di marketplace. Jangan takut untuk mencoba fitur
baru, baik yang gratis maupun berbayar. Jika tidak dicoba, kita tidak akan tahu
apakah fitur tersebut bermanfaat atau tidak.
Selain itu,
Febrianto juga menekankan pentingnya konsistensi dan adaptasi dalam berbisnis.
Kita harus terus berusaha dan mencoba berbagai cara untuk mengembangkan bisnis
kita. Jangan mudah menyerah jika mengalami kegagalan. Yang terpenting adalah
terus belajar dan beradaptasi dengan perubahan pasar.
---
Romantis di Balik Suksesnya Brand
Fashion Ini!
Siapa bilang
bisnis dan cinta nggak bisa jalan bareng? Buktinya, Febrianto dan istrinya
berhasil membangun brand fashion dari nol hingga punya 80 karyawan dan 3
cabang offline! 🚀
Semua bermula di
tahun 2017. Saat itu, Febrianto baru berusia 19 tahun dan nekat terjun ke dunia
bisnis. Nggak sendiri, ia ditemani pacarnya (yang sekarang sudah jadi istri)
untuk membangun usaha ini bareng-bareng. Pembagian tugas mereka pun jelas:
👕 Febrianto: Desain baju,
produksi, dan foto produk.
📱 Sang Pacar (Kini Istri):
Ngurus admin, media sosial, dan customer service.
"Dulu, kantor pertama kami itu kandang ayam yang
disulap jadi tempat kerja. Sekarang? Alhamdulillah udah punya pabrik sendiri
dan tiga cabang!"
Dari situ,
mereka makin kompak dan chemistry bisnisnya makin kuat. Bukan cuma soal usaha,
tapi juga soal visi dan mimpi yang sama. Hasilnya? Bisnis yang mereka rintis
nggak cuma bertahan, tapi berkembang pesat!
Tips Sukses Bisnis
Bareng Pasangan
Buat kamu yang
mau bisnis bareng pasangan, ada beberapa hal yang wajib diperhatikan:
✅ Cari partner yang satu visi – Nggak cuma
cocok secara emosional, tapi juga punya semangat bisnis yang sama.
✅ Bagi tugas sesuai keahlian – Jangan
semua dikerjakan sendiri, saling percaya itu penting!
✅ Pisahkan urusan bisnis dan hubungan pribadi
– Kalau ada masalah kerja, selesaikan secara profesional. Jangan dibawa ke
urusan hati.
“ Di awal merintis usaha, saya tidak
sendiri. Saya dibantu oleh pacar saya, yang sekarang telah menjadi istri saya.
Saya yang bertanggung jawab dalam desain dan produksi, sementara dia mengelola
administrasi dan media sosial.
Alhamdulillah,
saat ini usaha kami telah berkembang pesat. Jika dulu mendapatkan omzet lima
hingga sepuluh juta rupiah per bulan saja sangat sulit, kini usaha kami mampu
menjual ratusan hingga ribuan produk setiap hari. Omzet per bulan pun telah
mencapai miliaran rupiah. Saat ini, usaha kami telah memiliki sekitar 80
karyawan dan mampu memberdayakan masyarakat sekitar Banyuwangi. “
Dari usaha rumahan, Febrianto kini punya **konveksi
mandiri** dan toko offline. Strategi scaling-nya:
1. **Hire Lokal**: 80% karyawan berasal dari Desa
Tegal Harum.
2. **Sistem Franchise**: Buka cabang offline dengan
model kemitraan terjangkau.
3. **Diversifikasi Produk**: Luncurkan line hijab,
sneaker, & aksesoris.
Tak lupa, ia terus **berinovasi dengan
teknologi**:
- **Virtual Try-On**: Fitur AR di website untuk
"coba baju" secara digital.
- **Chatbot WhatsApp**: Auto-respon pertanyaan
pembeli 24 jam.
**Prediksi Tren 2025:**
- Fashion **customizable** (bisa desain sendiri via
aplikasi).
- Brand **kolektif**
(kolaborasi dengan desainer lokal).
--------------------
Dari Lokal ke Global! Begini Cara
Febrianto Ekspor Produk Fashion ke Luar Negeri
Febrianto nggak mau bisnisnya cuma sukses di Indonesia. Dengan strategi
yang tepat, brand-nya sekarang sudah menembus pasar Asia Tenggara lewat Shopee
Export!
Apa rahasianya?
✨ Desain Unik – Menggabungkan
elemen budaya Banyuwangi dengan tren fashion global.
✨ Harga Kompetitif – Karena
punya konveksi sendiri, biaya produksi bisa lebih efisien.
✨ Eco-Friendly Packaging – Pasar
internasional makin peduli dengan sustainability, jadi kemasan ramah lingkungan
jadi nilai tambah.
Dan ternyata, tiap negara punya selera sendiri:
🎨 Malaysia
suka warna pastel.
📏 Thailand
butuh ukuran lebih besar dibanding Indonesia.
🌱 Tren 2025:
Katun organik dan bahan daur ulang makin diminati.
Bukan cuma feeling, semua keputusan bisnis Febrianto didukung oleh analisis
data. Dengan memanfaatkan fitur Shopee, ia bisa melihat pola pembelian dan
menyesuaikan produknya dengan preferensi konsumen di berbagai negara.
"Gen Z 2025 harus melek data! Gunakan AI buat menganalisis tren
pasar biar nggak ketinggalan zaman."
Dari Nol Sampai Punya 80 Karyawan!
Begini Perjalanan Febrianto Bangun Kerajaan Fashionnya
Awalnya, omzet belasan juta per bulan pun terasa sulit dicapai. Tapi
kini? Bisnisnya berkembang pesat dengan ribuan produk terjual setiap hari dan
omzet miliaran per bulan!
Apa kuncinya?
💡 Konsisten &
nggak gampang menyerah – Semua butuh waktu dan proses.
💡 Manfaatkan
teknologi & media sosial – Marketplace dan digital marketing jadi
senjata utama.
💡 Bangun tim yang
solid – Bisnis nggak bisa dijalankan sendiri.
Sekarang, Febrianto nggak cuma sukses membangun bisnisnya sendiri, tapi
juga memberdayakan masyarakat sekitar. Dari awalnya hanya berdua, kini ia sudah
memiliki 80 karyawan yang membantu operasional bisnisnya.
Kisah Febrianto adalah bukti kalau kombinasi antara passion, strategi
yang tepat, dan kerja keras bisa mengubah usaha kecil jadi brand besar! 🔥
Inspirasi untuk Gen Z: Raih Mimpi
Tanpa Batasan Modal dan Pengalaman!
Kisah Febrianto adalah inspirasi bagi generasi Z yang ingin memulai
bisnis. Ia membuktikan bahwa keterbatasan modal dan pengalaman bukanlah
penghalang untuk meraih kesuksesan. Dengan tekad yang kuat, kerja keras, dan
kemauan untuk belajar, siapa pun bisa meraih mimpi-mimpinya.
Febrianto juga berpesan kepada generasi Z untuk tidak takut memulai usaha
dari hal-hal kecil. Ia sendiri memulai bisnisnya dari dropship sebelum
akhirnya memiliki produksi sendiri. Yang penting adalah terus bergerak maju dan
mengembangkan bisnis kita selangkah demi selangkah.
Pesan Febrianto untuk Gen Z:
- Jangan takut
untuk memulai usaha, meskipun modal dan pengalaman terbatas.
- Manfaatkan
teknologi dan media sosial untuk mengembangkan bisnis Anda.
- Konsisten dan
adaptif terhadap perubahan pasar.
- Jangan pernah
menyerah pada impian Anda.
- Berkontribusi
positif bagi masyarakat sekitar.
Kisah Febrianto Eka Wijaya adalah contoh nyata bahwa generasi Z memiliki
potensi besar untuk menjadi pengusaha sukses. Dengan semangat kewirausahaan,
kreativitas, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan teknologi, mereka dapat
menciptakan lapangan kerja dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian
Indonesia.
---
Catatan buat GEN Z ala Febrianto
### **7 Langkah Memulai Bisnis ala Febrianto untuk
Gen Z 2025**
1. **Start dengan Dropship/Reseller**: Minim risiko,
modal kecil.
2. **Reinvest 100% Profit**: Jangan tergoda beli
barang mewah di awal!
3. **Live Streaming Toko Online**: 4-6 jam/hari
untuk bangun engagement.
4. **Manfaatkan AI & Big Data**: Analisis tren
lewat tools gratis seperti Google Trends & Shopee Insight.
5. **Bangun Tim Solid**: Rekrut berdasarkan passion,
bukan hanya skill.
6. **Go Global**: Ekspor produk via marketplace
internasional.
7. **Jaga Keseimbangan Hidup**: *"Jangan sampai
omset naik, kesehatan mental turun!"*
---
### **FAQ: Pertanyaan Gen Z 2025 tentang Bisnis
Online**
**Q:** *"Apa bisnis online masih menjanjikan di
2025?"*
**A:** *"Masih! Tapi fokus pada niche spesifik,
seperti sustainable fashion atau tech gadget second."*
**Q:** *"Gimana kalau enggak jago
desain?"*
**A:** *"Pakai AI seperti Canva atau
MidJourney! Desain bisa otomatis dalam 5 menit."*
**Q:** *"Bagaimana cara dapat modal tanpa
pinjam bank?"*
**A:** *"Ikut kompetisi bisnis kampus,
crowdfunding, atau bagi hasil dengan investor mikro."*
---
Febrianto membuktikan bahwa **2025 adalah era emas
untuk Gen Z berbisnis**. Dengan kombinasi teknologi, konsistensi, dan
keberanian mencoba, siapa pun bisa mengubah mimpi jadi miliaran. Yuk, mulai
dari sekarang!
- Follow Instagram @OTDSuppl untuk update tren
fashion 2025.
- Ikuti webinar gratis "Bisnis Online ala Gen
Z" di Linktr.ee/OTDSuppl.
----------------------------------------------------------------------
Ide usaha Gen Z 2025, bisnis online Shopee, modal
kecil 5 juta, sukses di usia 19 tahun, live streaming Shopee, ekspor fashion
internasional, sustainable fashion 2025.
-------------------------------------------------------------------